TKN Menyatakan Bahwa Bahasa Prabowo Saat Debat Mudah Dituruti oleh Masyarakat

by -113 Views

Kamis, 14 Desember 2023 – 08:09 WIB

Jakarta – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, mengklaim bahwa capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat. Sehingga, menurutnya, gagasan yang disampaikan ketika debat perdana Pilpres 2024 pada Selasa 12 Desember 2023, mudah dicerna publik.

Budisatrio mengatakan, penampilan yang apa adanya itu menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki Prabowo dalam debat perdana tersebut. “Seperti yang kita tahu, dan dari sekian debat, Pak Prabowo ini tidak bisa berpura-pura. Beliau selalu tampil apa adanya, dan bicara dengan bahasa yang masyarakat pahami. Kami percaya bahwa masyarakat mencari pemimpin yang bisa prinsip yang jelas dan bicara dengan bahasa yang sederhana,” kata Budisatrio dikutip Kamis, 14 Desember 2023.

Budisatrio menjelaskan, penampilan dalam debat pertama pada Selasa malam kemarin memperlihatkan Prabowo merupakan sosok yang tegas dalam memegang prinsip demokrasi. “Pak Prabowo juga memperlihatkan dengan tegas bahwa demokrasi adalah prinsip dasar bagi beliau,” ujarnya.

Sikap pro demokrasi Prabowo itu, lanjut dia, terlihat jelas saat Prabowo menegaskan fakta saat capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mempertanyakan tentang proses demokrasi di Indonesia. “Pak Prabowo mengingatkan Pak Anies bahwa beliau sebagai pemimpin lahir dari proses demokrasi. Hari ini pun beliau (Anies) dalam proses kontestasi demokrasi. Menurut kami aneh jika seorang capres tidak mempercayai proses yang sedang dia jalani. Demokrasi tidak boleh dirusak oleh kepentingan jangka pendek,” kata Budisatrio.

Dia juga menekankan, Prabowo tetap berpegang teguh pada demokrasi, mengakui pilihan rakyat, meski sudah berulang kali kalah dalam kontestasi pilpres. “Ini memperlihatkan Pak Prabowo ini adalah seorang pejuang demokrasi. Beliau memilih jalan politik dengan pemilihan umum. Membangun partai dari nol, serta memberikan jalan dan wadah untuk calon-calon pemimpin bangsa lewat pemilu dan pilkada. Ini fakta yang tak terbantahkan,” ujarnya.

Namun, terkait dengan apakah hasil debat akan berpengaruh pada elektabilitas pasangan calon, Budisatrio menyerahkan hal itu kepada masyarakat. “Debat bukanlah hal yang baru, masyarakat kita sudah melihat belasan, bahkan puluhan debat presiden sebelumnya. Terpilihnya seorang calon menjadi presiden bukan ditentukan oleh kata-kata yang disampaikan dari debat saja. Akan tetapi, kepercayaan masyarakat pada rekam jejak, dan kesesuaian dan perkataan. Itu akan terjawab pada tanggal 14 Februari nanti,” imbuhnya.