Sektor Manufaktur Di Era Industri 4.0 Menuntut Adaptasi Transformasi Digital

by -104 Views

Pemerintah berencana mendorong Indonesia agar menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030, dengan sektor manufaktur sebagai penopang utamanya. Terutama ketika memasuki era industri 4.0, semua perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk di bidang manufaktur. Senior Analyst Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita mengatakan, era Industri 4.0 akan mendorong para pelaku industri untuk mengoptimalkan sistem produksi melalui otomasi digital dan pemanfaatan Internet of Things (IoT).

“Hal ini memberikan peluang besar bagi industri manufaktur, untuk meningkatkan sejumlah hal,” kata Ronny dalam keterangannya, Rabu, 13 Desember 2023.

Ronny menjelaskan, sejumlah hal itu antara lain efisiensi dan produktivitas, produk dan layanan, keselamatan dan keamanan kerja. “Serta daya saing untuk memperkuat posisi pelaku industri di pasar,” ujarnya.

Ketua Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia, Dadang Asikin menambahkan bahwa Industri 4.0 saat ini memerlukan perubahan mindset. Hal ini dilakukan dengan mempersiapkan diri terhadap trend baru yang mulai bergeser kepada era digitalisasi atau robotik. Pentingnya dukungan infrastruktur seperti internet, artificial intelligence (AI), dan tenaga kerja yang terampil, menurut Dadang juga sangat diperlukan untuk mengatur kinerja dan efisiensi produksi di era Industri 4.0 tersebut. Diharapkan dengan kolaborasi pentahelix antara akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media, bisa mengembangkan ekosistem industri 4.0 yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak.