Ketika Jokowi Mengklaim Netral dalam Pemilu, Namun Tetap Mendapatkan Kritikan

by -90 Views

Partai Garuda heran dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang menjadi sasaran fitnah dan caci maki oleh orang-orang yang besar karena menggunakan namanya. Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, mengatakan bahwa mereka ingin memaksa Jokowi mengikuti keinginan mereka dan mendukung pilihan mereka.

Menurut Teddy, jika Jokowi tidak mau mengikuti, maka nama Jokowi harus dirusak. Mereka ingin agar sebagian rakyat yang puas dengan kinerja pemerintah berubah menjadi membenci Jokowi. Teddy juga menyoroti pihak-pihak yang masih mencaci maki Jokowi saat Jokowi menyampaikan sikap netral untuk Pemilu 2024.

“Bahkan ketika beliau menyatakan netral dalam Pemilu, tetap saja beliau difitnah, dicaci maki, dan direndahkan hanya karena beliau tidak berpihak pada mereka,” kata Teddy.

Teddy mengatakan bahwa sebagai Presiden RI, Jokowi tidak bisa diatur sesuai keinginan partai politik, relawan, dan lainnya. Teddy menekankan bahwa Jokowi bukanlah petugas partai, melainkan Presiden Republik Indonesia.

Pun, Teddy membanggakan sikap Jokowi terhadap negara-negara adikuasa. Menurut Teddy, sikap Jokowi itu terlihat dari penguasaan Freeport, Blok Mahakam, Blok Rokan, pelarangan ekspor biji nikel, bauksit, tembaga, dan lainnya.

“Ini yang membuat negara-negara adikuasa murka, tapi ini yang membuat rakyat menyukai beliau. Jokowi tidak bisa diatur oleh negara-negara adikuasa,” kata Teddy.

Lebih lanjut, Teddy mengatakan bahwa upaya fitnah dan caci maki terhadap Jokowi akan terus dilakukan oleh mereka secara masif. Ia menyindir pihak yang memfitnah Jokowi menggunakan jurus mabuk.

“Mereka menggunakan jurus mabuk untuk mendegradasi Jokowi hanya karena Jokowi tidak bisa diatur dan dipaksa untuk berpihak pada mereka,” ujarnya.