Kamis, 2 November 2023 – 04:38 WIB
Gaza – Para warga Palestina yang putus asa menggunakan tangan kosong mereka untuk mengeluarkan jenazah yang terkubur di reruntuhan kamp pengungsi Gaza setelah serangan udara yang menghancurkan lebih dari selusin bangunan dan menewaskan puluhan orang serta melukai ratusan orang.
Rekaman setelah serangan tersebut menunjukkan ratusan orang memanjat masuk dan keluar dari beberapa kawah besar dan berjuang untuk menemukan korban yang tertimbun.
“Ketiga anak saya sudah tidak ada, tidak ada satu pun yang masih hidup,” terdengar seruan putus asa seorang pria bernama Jabar saat ia mencari anak-anaknya di antara reruntuhan.
Dr. Atef Al-Kahlot, direktur Rumah Sakit Indonesia terdekat, mengatakan bahwa total korban yang terluka dan meninggal dunia diperkirakan sekitar 400 orang.
“Kami masih mencari orang yang hilang dan melakukan operasi penyelamatan di bawah reruntuhan di Jabalia,” kata Al-Kahlot dalam konferensi pers yang dikutip dari NBC News pada Rabu, 1 November 2023.
Mohammad Al-Khatib, yang tinggal di proyek Beit Lahia, di sebelah Rumah Sakit Indonesia, mengatakan bahwa setelah mereka mendengar suara ledakan, ambulans dan mobil pribadi berusaha menyelamatkan orang. Dia dan orang lain segera berlari menuju rumah sakit.
“Ya Tuhan!” serunya.
“Kami menemukan orang-orang yang terluka dan meninggal dan membawa mereka ke rumah sakit. Masalahnya adalah tidak ada ruang kosong di rumah sakit. Orang-orang yang terluka tergeletak di lantai.”
Mereka melakukan penyelamatan dari bawah reruntuhan dan berusaha mencari ruang untuk merawat korban. Tapi itu adalah tugas yang sulit karena banyak orang yang terluka dan meninggal dunia. Mereka membakar orang di dalam rumah mereka dan menghancurkan seluruh kamp. Anak-anak tergeletak di lantai. Semuanya sudah mati.
Pemerintah Qatar dan Yordania dengan cepat mengutuk serangan mematikan di kamp pengungsi tersebut.
Sebagai informasi, lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran di Gaza dan pejabat kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 8.500 orang telah terbunuh.
Para pejabat juga memperingatkan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah seiring dimulainya serangan darat Israel terhadap Hamas.