Mengungkapkan Alasan Negara-Negara Arab Tidak Membantu Palestina dalam Melawan Israel

by -113 Views

Palestina – Konflik antara Palestina dan Israel masih belum diselesaikan. Sampai saat ini masih banyak warga sipil Palestina yang merasakan kekejaman dan diskriminasi dari Israel. Konflik ini dimulai sejak akhir abad ke-19.

Namun, Israel berhasil membangun negara dan mencaplok wilayah Palestina melalui Perang Enam Hari yang berlangsung pada 5-10 Juni 1967. Perang ini melibatkan Israel dengan tiga negara Arab tetangganya, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah. Israel berhasil merebut Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, wilayah Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Konflik antara Israel dan Palestina seringkali dipandang sebagai konflik agama. Namun, negara-negara Arab yang mayoritas menganut agama Islam terkesan tidak melakukan perlawanan terhadap Israel. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah keterpecahan dan ketidakbersatuan negara-negara Arab sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan konkret dalam membantu Palestina. Selain itu, negara-negara Arab juga takut akan kekuatan sekutu Israel, yaitu Amerika Serikat.

Negara-negara Arab juga terlihat mulai menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah membuka hubungan dengan Israel, dan Arab Saudi juga dikabarkan akan melakukan hal yang sama.

Di sisi lain, negara-negara tetangga Palestina-Israel seperti Mesir dan Yordania menolak untuk menampung para pengungsi Palestina dengan alasan bahwa migrasi mereka bisa merusak perdamaian dunia. Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II, bahkan memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga Palestina dapat memperluas krisis ke wilayah lain.

Konflik antara Israel dan Palestina masih berlangsung hingga saat ini, dan upaya untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan masih terus dilakukan.